Di awal-awal tumbuhnya internet, skema seperti tadi menjadi terlalu berlebihan dari apa yang dibutuhkan. Para perancang IP telah menyadari bahwa beberapa networks memiliki hanya ribuan hosts. Misalnya sebuah network dengan 1000 komputer didalamnya bergabung ke internet dan dimasukkan ke dalam salah satu network ID tadi. Nah, karena network tersebut cuma memakai 1000 dari 65.536 host address yang tersedia, kira-kira lebih dari 64.000 IP address akan mubazir (sayang kan?).
Untuk mengatasi masalah tersebut, konsep IP address classes (kelas IP) diperkenalkan. IP protocol memisahkan 5 kelas alamat yang berbeda-beda: A, B, C, D, dan E. Setiap kelas dari ketiga kelas pertama (A hingga C) menggunakan ukuran yang berbeda untuk menentukan porsi network ID dan host ID nya. Class D digunakan untuk kebutuhkan khusus, yang disebut multicast address. Class E adalah eksperimental dan tidak digunakan.
Empat bit pertama dari IP address digunakan untuk menentukan kelas-kelas IP address:
1. Jika bit pertama 0, maka address = Class A address.
2. Jika bit pertama 1 dan bit kedua 0, maka address = Class B address.
3. Jika dua bit pertama 1, dan bit ketiga 0, maka address = Class C address.
4. Jika tiga bit pertama 1, dan bit keempat 0, maka address = Class D address.
5. Jika empat bit pertama 1, maka address = Class E address.
Karena Class D dan E digunakan untuk keperluan khusus, jadi ga usah dibahas ya? Nyusah-nyusahin aja kan? Berikut ini adalah tabel untuk kelas A, B, dan C.
Class A Address
Class A Address dirancang untuk network yang sangat besar. Di Class A address, octet pertama adalah network ID, dan tiga octet sisanya adalah host ID. Karena hanya 8 bit yang dipakai untuk network ID, dan bagian pertama dari bit-bit ini digunakan untuk mengidentifikasi bahwa address ini adalah Class A Address, maka hanya terdapat 126 Class A network yang tersedia di jagad internet. Tapiiii, tiap Class A network mampu menampung sebanyak lebih dari 16 juta hosts (banyak kaan?).
Tahukah Anda? Hanya terdapat sekitar 40 Class A Address yang digunakan untuk perusahaan atau organisasi, Sisanya sudah dipesan oleh IANA (Internet Assigned Numbers Authority) atau dipakai oleh organisasi yang mengatur pemakaian IP di regional tertentu, seperti, Eropa, Asia, dan Amerika Latin.
Cuman iseng aja nih. Tabel berikut ini adalah Class A network yang sudah dikenal luas. Mungkin anda mengenal beberapa diantaranya.
Spoiler untuk Net Description
3 General Electric Company
6 Army Information Systems Center
9 IBM
11 DoD Intel Information Systems
12 AT&T Bell Laboratories
13 Xerox Corporation
15 Hewlett-Packard Company
16 Digital Equipment Corporation
17 Apple Computer, Inc.
18 MIT
19 Ford Motor Company
20 Computer Sciences Corporation
22, 26, 29, 30 Defense Information Systems Agency
34 Halliburton
38 Performance Systems International
40 Eli Lilly and Company
43 Japan Inet
45 Interop Show Network
47 Bell-Northern Research
48 Prudential Securities Inc.
54 Merck and Co., Inc.
56 U.S. Postal Service[/spoiler]
Class B addresses
Di dalam Class B address, dua octet pertama dari IP address digunakan sebagai network ID dan dua octet kedua digunakan sebagai host ID. Sehingga, sebanyak 16.384 network di Class B tersedia. Semua Class B address berada pada jangkauan 128.xxx.yyy.zzz hingga 191.xxx.yyy.zzz. Tiap Class B address dapat mengakomodasi hingga lebih dari 65.000 hosts.
Tahukah Anda? Masalah dari Class B network adalah walaupun ukurannya lebih kecil daripada Class A network, tapi tetap memiliki terlalu banyak host ID. Beberapa jaringan memiliki ribuan hosts. Kurang telitinya pemakaian Class B address dapat menimbulkan banyaknya IP address yang terbuang sia-sia.
Class C addresses.
Di dalam Class C address, tiga octet pertama digunakan untuk network ID, dan octet keempat digunakan untuk host ID. Dengan hanya 8 bit untuk host ID, tiap Class C network hanya mampu menampung sebanyak 254 hosts. Tapi, dengan sisanya, yaitu 24 bit network ID, class C address mampu menampung hingga lebih dari 2 juta network.
Terus? Gimana dengan IPV6?
Kebanyakan dari protokol Internet sekarang menggunakan versi 4, atau dikenal dengan IPv4. IPv4 telah melayani dunia internet dengan baik selama lebih dari 20 tahun. Namun, pertumbuhan internet telah menimbulkan banyak tekanan terhadap keterbatasan ruang di dalam IPv4 yang menggunakan 32 bit ruang address.
IPv6, juga disebut IP next generation, atau IPng, sebagai penghormatan untuk acara televisi kegemaran banyak ahli internet
3 General Electric Company
6 Army Information Systems Center
9 IBM
11 DoD Intel Information Systems
12 AT&T Bell Laboratories
13 Xerox Corporation
15 Hewlett-Packard Company
16 Digital Equipment Corporation
17 Apple Computer, Inc.
18 MIT
19 Ford Motor Company
20 Computer Sciences Corporation
22, 26, 29, 30 Defense Information Systems Agency
34 Halliburton
38 Performance Systems International
40 Eli Lilly and Company
43 Japan Inet
45 Interop Show Network
47 Bell-Northern Research
48 Prudential Securities Inc.
54 Merck and Co., Inc.
56 U.S. Postal Service[/spoiler]
Class B addresses
Di dalam Class B address, dua octet pertama dari IP address digunakan sebagai network ID dan dua octet kedua digunakan sebagai host ID. Sehingga, sebanyak 16.384 network di Class B tersedia. Semua Class B address berada pada jangkauan 128.xxx.yyy.zzz hingga 191.xxx.yyy.zzz. Tiap Class B address dapat mengakomodasi hingga lebih dari 65.000 hosts.
Tahukah Anda? Masalah dari Class B network adalah walaupun ukurannya lebih kecil daripada Class A network, tapi tetap memiliki terlalu banyak host ID. Beberapa jaringan memiliki ribuan hosts. Kurang telitinya pemakaian Class B address dapat menimbulkan banyaknya IP address yang terbuang sia-sia.
Class C addresses.
Di dalam Class C address, tiga octet pertama digunakan untuk network ID, dan octet keempat digunakan untuk host ID. Dengan hanya 8 bit untuk host ID, tiap Class C network hanya mampu menampung sebanyak 254 hosts. Tapi, dengan sisanya, yaitu 24 bit network ID, class C address mampu menampung hingga lebih dari 2 juta network.
Terus? Gimana dengan IPV6?
Kebanyakan dari protokol Internet sekarang menggunakan versi 4, atau dikenal dengan IPv4. IPv4 telah melayani dunia internet dengan baik selama lebih dari 20 tahun. Namun, pertumbuhan internet telah menimbulkan banyak tekanan terhadap keterbatasan ruang di dalam IPv4 yang menggunakan 32 bit ruang address.
IPv6, juga disebut IP next generation, atau IPng, sebagai penghormatan untuk acara televisi kegemaran banyak ahli internet
Class B addresses
Di dalam Class B address, dua octet pertama dari IP address digunakan sebagai network ID dan dua octet kedua digunakan sebagai host ID. Sehingga, sebanyak 16.384 network di Class B tersedia. Semua Class B address berada pada jangkauan 128.xxx.yyy.zzz hingga 191.xxx.yyy.zzz. Tiap Class B address dapat mengakomodasi hingga lebih dari 65.000 hosts.
Tahukah Anda? Masalah dari Class B network adalah walaupun ukurannya lebih kecil daripada Class A network, tapi tetap memiliki terlalu banyak host ID. Beberapa jaringan memiliki ribuan hosts. Kurang telitinya pemakaian Class B address dapat menimbulkan banyaknya IP address yang terbuang sia-sia.
Class C addresses.
Di dalam Class C address, tiga octet pertama digunakan untuk network ID, dan octet keempat digunakan untuk host ID. Dengan hanya 8 bit untuk host ID, tiap Class C network hanya mampu menampung sebanyak 254 hosts. Tapi, dengan sisanya, yaitu 24 bit network ID, class C address mampu menampung hingga lebih dari 2 juta network.
Terus? Gimana dengan IPV6?
Kebanyakan dari protokol Internet sekarang menggunakan versi 4, atau dikenal dengan IPv4. IPv4 telah melayani dunia internet dengan baik selama lebih dari 20 tahun. Namun, pertumbuhan internet telah menimbulkan banyak tekanan terhadap keterbatasan ruang di dalam IPv4 yang menggunakan 32 bit ruang address.
IPv6, juga disebut IP next generation, atau IPng, sebagai penghormatan untuk acara televisi kegemaran banyak ahli internet; Star Trek: The Next Generation.
IPv6 menawarkan beberapa kelebihan daripada IPv4. Tapi yang terutama adalah IPv4 menggunakan 128 bit alamat internet, bukan 32 bit seperti pada IPv4. Jumlah kemungkinan host address yang tersedia dengan 128 bit begitu super duper luas abieess, dan yang pasti bikin Raam Punjabi pengen bikin film tentang Internet (you wish). Dengan 128 bit, alamat yang tersedia tidak hanya menjadi dua kali lipat atau tiga kali lipat, tapi lebih dari itu. Setelah dihitung-hitung, ini banyaknya Internet address yang mampu disediakan oleh IPv6:
340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768, 211,456
Saking banyaknya angka ini, jadi belum bisa didefinisikan (milyar, bilyun, megatrilyun, zillion; brankas Paman Gober juga kalah banyak). Kalau dihitung-hitung nih. Misalnya IANA sudah ada pas bumi diciptakan dan mulai mengalokasikan IPv6 dengan kecepatan 1 alokasi alamat per milidetik, maka sekarang, 15 milyar tahun kemudian, 1 persen pun belum teralokasi. Gile juga kan?
Tapi sekarang, orang-orang masih menggunakan IPv4 kok. IPv6 masih dalam tahap pengembangan dan maju secara perlahan.
credit : solvingcorner.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kasih komentar yah friends....